Keunggulan & Inovasi

   Keunggulan :  

  1. Memiliki karakter multicultural
  2. Collaborative with Montessori learning tools
  3. Mengenal seni budaya Indonesia
  4. Stimulasi mengenal huruf dan angka 
  5. Pancasila based-learning







   Inovasi  : 

  1. Curriculum integrated
  2. Multiple Intelligences
  3. Character building
  4. Happy learning
  5. Beyond center method

Multiple intelligence (kecerdasan ganda) pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Harvard Howard Gardner pada 1983. Ia mengemukakan bahwa  kecerdasan manusia dibedakan menjadi delapan jenis.

Hasil penemuan tersebut berasal dari banyaknya penelitian yang ia lakukan. Hasilnya, tes IQ bukan menjadi satu-satunya indikator kecerdasan pada anak. Multiple intelligence mempercayai bahwa orang bisa belajar dalam berbagai cara. 

Pertama, kecerdasan anak dinilai dari proses dalam menyelesaikan masalah. 

Kedua, cara menemukan persoalan baru dan mencari solusi. 

Terakhir, menghasilkan sesuatu yang bernilai dari masalah yang dihadapi.

Jenis Multiple Intelligence Anak

1. Kecerdasan Spasial (Visual)

     Kecerdasan spasial berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah dan ruang secara akurat. Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi arsitek, artis dan insinyur karena lihai dalam:

  • Membaca dan menulis berdasarkan kesenangan.
  • Pandai menyusun teka-teki.
  • Menafsirkan gambar, grafik dan bagan.
  • Menyukai seni lukis.
  • Mampu mengenali pola dengan mudah.

2. Kecerdasan Linguistik (Verbal)

    Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas dan dapat menerjemahkan dalam bahasa yang lugas. Anak dengan karakteristik ini pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan membaca.

Anak dengan jenis kecerdasan ini cocok menjadi penulis, wartawan, pengacara dan guru karena ahli dalam:

  • Mengingat informasi tertulis dan lisan.
  • Berdebat atau memberikan pidato persuasif.
  • Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik.
  • Menyelipkan humor ketika bercerita.

3. Kecerdasan Logis (Matematika)

      Kecerdasan logis dapat diartikan sebagai kemampuan nalar yang tinggi. Anak dengan jenis kecerdasan ini dapat menganalisis masalah secara logis. Mereka berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan dan pola.

Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi ilmuwan, ahli matematika, programmer, insinyur dan akuntan karena lihai dalam:

  • Keterampilan memecahkan masalah.
  • Menemukan solusi dari ide-ide abstrak.
  • Senang melakukan eksperimen ilmiah.
  • Mampu menyelesaikan perhitungan yang rumit.

4. Kecerdasan Kinestetik (Jasmani)

    Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggerakkan anggota tubuh sesuai dengan keinginan otak.     Anak dengan kemampuan di bidang ini memiliki koordinasi gerak fisik, mata dan kontrol motorik yang     baik.

    Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi penari, pembangun, pematung dan aktor        karena lihai dalam:

  • Keterampilan yang membutuhkan olah fisik.
  • Dapat menciptakan karya dengan tangannya.
  • Memiliki koordinasi fisik yang sangat baik
  • Mampu mengingat gerakan dengan baik..

5. Kecerdasan Musik

    Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang,                membentuk dan mengekspresikan musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap melodi, ritme dan     nada dari musik yang didengar.

    Anak dengan jenis kecerdasan ini cocok menjadi pemusik, komposer, penyanyi, guru musik dan                konduktor karena ahli dalam:

  • Bernyanyi dan bermain alat musik.
  • Mengenali pola dan nada dengan mudah.
  • Mengingat dengan jelas tentang lagu dan melodi.

6. Kecerdasan Interpersonal

    Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan dalam berkomunikasi, peka terhadap emosi orang lain,        mudah menyesuaikan diri, memiliki rasa empati yang tinggi dan suka menolong orang lain.

    Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi psikolog, filsuf, konselor, pramuniaga dan        politikus karena lihai dalam:

  • Berkomunikasi dengan baik secara verbal.
  • Terampil dalam komunikasi secara nonverbal.
  • Mampu melihat situasi dari perspektif yang berbeda.
  • Ciptakan hubungan positif dengan orang lain.
  • Menyelesaikan konflik secara damai.

7. Kecerdasan Intrapersonal

    Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal pandai menyadari emosi, perasaan, dan motivasi diri            sendiri. Kecerdasan ini dapat membantu merefleksikan dan mengevaluasi diri, serta bisa                            menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Anak dengan jenis kecerdasan ini cocok menjadi filsuf, penulis, ahli teori dan ilmuwan. Alasannya,            mereka ahli dalam menganalisis kelebihan dan kekurangan diri sendiri dengan baik.

8. Kecerdasan Naturalistik

    Ini menjadi teori terbaru dari Gardner. Menurutnya, anak dengan jenis kecerdasan naturalistik bisa lebih     selaras dengan alam dan seisinya. Mereka sangat peka dan menyadari perubahan yang terjadi di                lingkungannya.

    Anak yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi ahli biologi dan konservasionis karena            tertarik dalam bidang:

  • Botani (tumbuh-tumbuhan).
  • Biologi (karakteristik tentang makhluk hidup).
  • Zoologi (ilmu tentang hewan).

    Itulah penjelasan mengenai multiple intelligence dan delapan karakteristik yang dikemukakan oleh            Harvard Howard Gardner. Bakat ini sudah ada sejak anak dilahirkan dan dibentuk melalui pola asuh        dari orang tua.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini